Selasa, 15 Januari 2013

Dan kami bernama TEATER KOSONG

Secara tidak sengaja gw nemu tulisan sejarah dari Teater Kosong SMA N 1 Solo, salah satu candradimuka gw ampe bisa kayak hari ini. Kebetulan tulisan ini dibuat setelah beliau, pak Pedhet Wijaya (founder Solo Radio) diperkenankan membuka pentas "Kerikilnya kerikil tajam" Teater Kosong di Taman Budaya Jawa Tengah (TBS) di Solo, dan kebetulan gw main disini :'D.. oke, langsung baca aja yaak...


*********************************************************************************

Setelah hampir 4 tahun saya di Solo kembali, kenangan 33 tahun lalu 'hidup' lagi. Gara2nya saya diundang bu Ewah (SMAN-1 Ska), pembimbing teater Kosong SMAN-1 Ska, di TeaterArena kawasan TamanBudayaSurakarta (JawaTengah), unt menyaksikan karya terakhir TeaterKosong, serta diminta unt menerangkan mengapa teater sekolah itu diberi nama 'TeaterKosong'. Surprise.....krn malam itu gedung penuh sesak oleh siswa dan keluarga siswa.

Ada 2 pilar kenangan saya terhadap SMA NEGERI 1 SURAKARTA ini, yang membuat saya 'terharu' saat hidup di Solo lagi (2003), yaitu PERTAMA : 'widya kelana'-kumpulan mahasiswa asal SMA-1 Ska di Bandung dulunya, yg saya dirikan bersama2 32 teman satu angkatan yg masuk ITB (1976), di jl BantengDalam Bdg. Organisasi ini didirikan agar kami bisa saling asah-asih-asuh dan untuk membantu 'adik2' SMAN-1 Ska, agar lebih nyaman hidup di Bandung (berKELANA) menuntut ilmu (WIDYA). Ternyata sampai sekarang (2007) WidyaKelana ini tetap 'eksis' dan berkembang sbg kumpulan mhs asal Solo dan sekitarnya yg menuntut ilmu di ITB dg misi sama dg pertama kali didirikan, bahkan berkembang tdk unt 'adik2' SMAN-1 saja, juga unt seluruh SMA di SoloRAYA. Bangga.....bangga...bangga......

Yg 'KEDUA' : TeaterKOSONG - SMA-1 Ska. Ini didirikan krn akan ada 'lomba' teater antar SMA dari Dinas P&K (?) wkt itu (1974), saat itu saya di klas II-IPA 3, dan saat itu SMA 1 blm punya ekstrakurikuler teater. Atas prakarsa guru2 bahasa dan seni-gambar (bu Atmirah) dibukalah ekstrakurikuler ini. Saya dan DedyIndraja, teman se-klas saya, bergabung dg teman2 seangkatan dan adik2 klas I. Tidak banyak, kurang dari 10 orang barangkali, ter'marginal'kan, kalah pamor dg 'ekstrakurikuler' band dan modelling. Tentu, wkt itu belum diberi nama kelompok ini, namanya masih 'ekstra kurikuler drama'.
Untuk menghadapi lomba itu guru-2, pembimbing kami, meminta unt kami buat naskah drama dg ketentuan sesuai dg tema lomba. Yg paling intens menyiapkan naskah itu adalah kawan saya DedyIndraja, yg selalu mendiskusikan dg saya soal konsep naskah dramanya...akhirnya naskah Dedy-lah yg terpilih, judulnya lupa, dan saya dipilih sbg sutradara, sedang Dedy sbg penata dan operator musik, maklum wkt itu kami masih 'sendiri' di SMAN-1, belum punya 'kawan' ekskul lain dlm berkarya....jadilah Dedi ini cari rekaman (kaset) musik klasik, memilih dri bagian musik itu unt ilustrasi musik antar adegan, dan wkt pentas dia bawa 'tape-player' dan memutar musik pilihannya pada saatnya 'ditengah' penonton (maklum tanpa bantuan soundsystem sih).......lomba kami ikuti, sampailah kami di tingkat provinsi di Magelang, kami juara 3. Prestasi ini membanggakan kami, ekskul baru, tp 'bawa' nama SMAN-1 di tingkat Provinsi, barulah 'kawan' ekskul lain 'memandang' kami. Selain itu kami jadi 'pe-de' unt lebih 'berteater' (saya pribadi berinisiatif menambah 'ilmu-seni peran' dg uang jajan saya, kepada pak Kastoyo Ramelan).
Ada pula dorongan unt perlu memberi nama kelompok teater ini. Lewat diskusi panjang antar anggota, jadilah TEATER KOSONG, kemudian kami laporkan kpd Pembimbing kalo ekskul ini bernama Teater Kosong.

Sejak saat itulah kami 'membangun merek' TEATER KOSONG dgn sebuah TRADISI : naskah dibuat oleh anggota, sutradara & stageCrew dari anggota, paling2 kalau terpaksa ambil naskah dari luar-hrs pemenang lomba penulisan naskah- itupun kami interpretasikan dg cara kami sendiri.
Contohnya, karya pentas terakhir saya semasa SMA (1975), Jaka Tarub karya Akhudiat, dipentaskan di pendopo Sasana Mulyo (sekarang dalemnya Gusti Dipo) kawasan kraton Surakarta, 'biang'nya Taman Budaya Jawa Tengah. Pada pentas ini saya sbg Sutradara sekaligus berperan sbg Jaka Tarub. Inspirasi penggarapan naskah ini adalah Fetival Teater Remaja Jakarta, yg sempet saya lihat waktu liburan di Jakarta.
(tepatnya : disempet2in sambil juga beli naskah pemenang lomba penulisan naskah drama di Dewan Kesenian Jakarta - pake dana sendiri lho bukan dari sekolah). Dalam pentas ini pula Teater Kosong melibatkan 'teman' ekskul lain di SMAN-1 Ska yg telah lebih dulu meng-'ikon', yaitu Band di bwh komando Koko, dan Modelling (peragawati) dibawah Indri Hapsari......
Hemm......pentas itu sendiri jadi polemik di media NASIONAL, harian Merdeka kalo ga salah.........
Wartawan2 yg berpolemik salah satunya FX Mulyadi, satunya lupa-lah.

Itulah, awal dan akhir saya di TEATER KOSONG SMAN-1 SURAKARTA........harapan saya adik2 yg masih bergiat disana, agar tetap serius berteater dan melakukan TRADISI TEATER KOSONG, karena 'kosong' itu ideal, kosong itu 'kesempurnaan', dan 'kosong' itu sangat dekat dengan TuhanYangMahaEsa, selain 'kosong' itu perlu di 'isi'

*********************************************************************************

Untuk Tuhan, Alam Semesta, dan Umat Manusia, selamat ulang Tahun Teater KOSONG SMA N 1 Surakarta.