Sabtu, 13 Juli 2013

The Olympus

Dear Zaenal,

Apakabar kamu disana? Masih sesemangat dulu ga? Atau kamu jadi pendiam disana karena kesepian ga ada kami? Akh, tentunya kamu pasti pandai mengusir sepi. hehehe

Sudah tepat seminggu kamu meninggalkan kami di dunia ini, meninggalkan aku, ayah ibumu, adek adekmu, sahabatmu, bahkan mimpimu kau tinggalkan disini tanpa tau siapa pemiliknya selanjutnya. Aku masih tak percaya bahwa aku tak akan lagi liat senyum gembiramu, yang tiba tiba ga jelas tereak tereak disamping telinga kami yang sibuk melakukan history matching di simulasi reservoir yang kita kerjakan. Ga ada lagi kamu yang tiba-tiba nyamperin buat ngajak ngerokok, atau melepas penat. Semuanya terasa sungguh cepat memang, ga ada lagi yang bisa menahan atau bahkan menghentikan barang sedetik saja apa yang disebut ajal. Belum lama kita kenal memang, tapi aku percaya kau sekuat kehebohanmu setiap datang ke kantor di grant setiap pagi.

Sudah lama aku ga nulis, aku bingung mau nulis apa buat gambarin orang kayak kamu nal. Aku ya masih kayak gini, bekerja seperti biasanya, sudah di Duri ngejar Heavy Oil, Rudi di Pertamina, dia jadi ngurus PMT Rantau, dia semua yang pegang EOR nya, si Uwes masih bantuin Pak Dedi, dy tambah jago mainin simulasinya, kabarnya mau sekolah S2 di Petronas, taun depan nikah. Dan kamu? Mendahului kami.

Ga tau apa aku kudu kesel atau bagaimana menyikapi kepergianmu yang begitu cepat. Taun ini aku sengaja tak ucapkan ulang taun ke kamu, karena aku mikir lebih baik taun depan saja pas kamu sembuh kita makan makan bareng, berempat kayak dulu lagi buat rayain ulang tahunmu, tapi Tuhan berkata lain. Tak lagi kita bertemu nal, esok atau seterusnya.

Aku mengutuk diriku sendiri, kenapa tak ada disaat terakhirmu, kenapa saat operasi tak bisa membantumu apa apa, kenapa aku tak ada disaat kamu butuh sedikit senyuman dan sekedar ucapan ulang tahun? Ga tau, mungkin aku bukan sahabat yang baik buat dirimu.



Masih ingat terakhir kita ketemu nal? Kau masih juga bisa senyum dan nongkrong depan Harapan kita buat jemput aku yang mau jenguk kamu, pake celana pendekmu, dengan senyum khasmu, dan kita ketemu.

Entah kenapa aku yakin kamu memang kuat, memang hebat, dan luar biasa. Kau meninggal tidak sia sia kawan, semangatmu tidak akan pernah pudar sedikitpun, semua cerita cerita yang kau buat, apapun itu membuat kami mengerti untuk apa kami hidup, pengabdian.

Kau telah kembali ke tempat para dewa, Olympus.


Semoga kau tenang disana,
Zaenal Fanani
1989-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar