Senin, 13 Februari 2012

Persimpangan Takdir

Salah satu rukun iman kepada Allah itu mengimani Qada dan Qadar, Qada itu sesuatu yang akan terjadi, dan Qadar itu sesuatu yang pasti terjadi. Misal, dulu nyokap pas hamil pengene punya anak yang kayak Nicholas Saputra, putih, tinggi, keren, cool, walo mesti kalo nyokap sekarang ditanyain siapa nicholas saputra, pasti ga tau sapa doi. -_____-kalo dilihat sepintas mirip afif sekarang kan? :))

Yang nyokap tau sesosok pria bercambang dengan rambut sedikit kriting, selalu menenteng sorban di pundak, dan gitar di tangan. Tau kan siape? Rhoma Irama, tapi sory sory aje kalo gw dibandingin ma rhoma irama, hadeeeh...gak gak gak gak kuat deh.
Itulah yang namane qada, sesuatu yang perlu kita imani. Naah, setelah 9 bulan ga tau berapa lebihnya, ternyata yang keluar ga sesuai yang nyokap harepin, (busyeeeeet serem amaat -____-“) naah, itu namane takdir, sesuatu yang sudah terjadi.

Berkali kali gw bahas di sini, kalo gw sebenere ga teralu suka jadi reservoir engineer, dari dulu masuk minyak pertama gw maunya Cuma jadi Drilling Engineer, dan Drilling Engineer. Kenapa? Alasane ada disini Drilling Engineer.

Nah, itu namanya qada, kita hanya berharap dan bermimpi, mengimani itu akan terjadi, itulah konsep mimpi, dan maksud dari iman kepada qada, namun sayang, ga semua yang kita anggap baik itu baik dimata Allah (tsseeeddaaaaap), yaaah, gw akhire banting setir dari mimpi gw jadi drilling engineer buat jadi Reservoir Engineer.

Itulah takdir, sesuatu yang akhirnya terjadi, Allah lebih berkehendak lain.

Udeh pada tau kan apa itu Reservoir Engineer? Naah, inii, walo masih ngasal, gw mau dikit ngasih pencerahan buat orang-orang yang ngrasa kece dan keren di nih subject, bakal gw bukak otaknya kalo pikiran kalian selama ini SALAH! Hahahaha
Reservoir Engineer adalah main core dari Petrotleum businees, kenapa? Karena berhasil tidaknya sebuah proyek upaya lifting minyak bumi harus didasarkan pertimbangan nih jenis spesies orang.

Ente mau jadi drilling engineer, sehebat apapun kalian bikin lubang, kalau kalian ga nanya sama orang Petroleum geologist posisi titik bornya, kalian ga bakal dapet minyak. Orang Petroleum geologist ga bakal bs nentuin lokasi sumur baru yang bakal dibor, kalau mereka ga konsultasi sama si bos reservoir engineer, alesane? Orang geologi ga tau dimana posisi fluida atau katakanlah minyak mengalir kemana. Reservoir Engineer masih berada di kasta yang lebih tinggi daripada Drilling Engineer.

Ente ngaku ngaku ahli produksi, tapi kalau ga nanya ke orang reservoir tentang keadaan reservoir, ente ga bakal bisa nentuin rate awal dari sumur yang udah selesai di bor, kenapa? Reservoir itu usianya didasarkan pada tekanan, bayangkan sebuah plastik yang terisi banyak angin, dibuatin lubang, antara lubang yang besar dan lubang yang kecil, mana yang akan cepat habis isi anginnya? Ga perlu dijawab kan? Naah, bgitu halnya dengan reservoir, intinya adalah managemen reservoir, seorang reservoir engineer harus bisa memprediksikan, kira kira berapa tekanan yang masih tersisa untuk memperpanjang usia lapangan, besarnya tekanan berkorelasi dengan besarnya rate sumuran, artinya seorang reservoir engineer juga harus mengerti berapa kira kira rate dari sumur tersebut.

Udah mulai pusing? Gw aja pusing ngebayanginnya. -________-

Seorang reservoir engineer menurut Society Petroleum Engineers, sebuah organisasi yang jadi patokan engineer2 minyak di seluruh dunia, mengungkapkan, minimal harus memiliki 2 hal ilmu dasar.

1. Simulasi Reservoir
Simulasi merupakan salah satu metode perhitungan cadangan selain Volumetrik, Material Balance, dan Decline Curve Analysis. Dengan simulasi reservoir pun, kita bisa memprediksikan besarnya rate forecast kita, atau memprediksi perilaku dari reservoir kita. Yang kuliah di Minyak pasti ngerti kan tahapan penting aja di simulasi reservoir?
ada Persiapan dan pengolahan data, inilah hal yang amat sangat penting sebelum kita melakukan simulasi, data Special Core Analysis (SCAL), data PVT, data Produksi, dan data geologi adalah contoh data data yang mesti dipersiapkan sebelum kita melakukan sebuah simulasi, setelah itu kita bisa melakukan inisialisasi, apa itu? Menyamakan besarnya OOIP dari simulator dengan OOIP yang dihitung berdasarkan persamaan volumetrik. Apabila sekiranya sudah sama, kita lakukan equilibrasi (ga ngerti juga gw ini apaan maksudnya, payah ya gw? Fufufufufu afu), barulah kita bisa melakukan history matching, apa itu? Penyelarasan profil produksi dari simulasi dengan profil produksi history. Bisa dibilang, inilah tahapan paling memuakkan dari simulasi, bikin mencret, susah tidur, susah dapet pacar (loh?) hahahaha... Ada sih beberapa trik untuk mempercepat dua proses itu, history matching sama inisialisasi, kalau mau tau, hubungin gw aje (songong). Setelah semua oke, kita baru bisa melakukan forecasting dari reservoir yang kita punya.

2. Well Test
Well Test itu uji sumur, dengan melakukan tes sumuran saat sumur masih mengalami proses transien, kita bisa mengetahui apa sebenere yang terjadi di dalam sumur itu. Apa itu transien? Jujur gw ga tau Muehuhehuehe... Tapi kalo kata dosen gw, transien itu periode dimana sumur belum mencapai batas pengurasan, disini kita masih bisa prediksi kelakuan dari sumur itu, ada beberapa methods, ada Pressure Build Up Test, Ada Pressure Drawdown Test, ada Fall off Test, ada multirate test, dan ga ngerti lagi. Jujur gw juga masih belajar ini

Terus apa korelasi dari semua yang gw tulis ini? Yang gw tangkep, anak nyokap gw, alias gw sendiri itu ga seganteng nicholas saputra, ga se gagah rhoma irama yang pake v-neck di taun 80an, tapi gw sekeren Muhammad Afif Ikhsani (yakali gw sendiri), hahahaha

Intinya, dimanapun itu kamu berada, tetap berjuang yang maksimal, mau jadi drill eng, Res eng, atau prod eng, tetep kudu maksimal. Mimpi lah kalian, jangan berenti buat mimpi, Tuhan itu tempat untuk meminta, jangan kau takut jatuh hanya karena sebuah mimpi bodoh, itulah yang namanya qada, kita bermimpi, berikhtiar, dan Allah yang menentukannya dengan qadar. 

Ingat, yang membatasi kita hanya bumi dan langit, selain itu hanya ada kita dan Allah, jangan berhenti untuk bermimpi, bahkan Rhoma Irama pun juga dulunya bermimpi :P

Kamis, 09 Februari 2012

Batosai!


Masih di era peralihan antara Presiden Sukarno, ke Presiden Suharto.

Dua presiden besar yang paling lama memimpin bumi pertiwi ini, baik buruknya negara ini pun ada di tangan mereka berdua, satu orang membuat negara ini lepas dari belenggu penjajah dan yang kedua menjadikan negara ini sebagai salah satu kekuatan terdahsyat di Asia.

Iya, 1961, sebelum pemberontakan yang masih menjadi misteri itu terjadi, seorang pria lahir di sebuah desa kecil di daerah Nogosari, Boyolali. Dari bapak yang merupakan pensiunan tentara pelajar, dan ibu yang sehari harinya menghabiskan waktunya di kebun atau sawah.

Pria itu anak ke 6 dari 7 bersaudara, sebuah keluarga besar yang dididik di lingkungan agama yang cukup kental di daerah pedesaan, dididik dengan jiwa militer yang masih terpatri kuat di jiwa ayahnya yang selalu berada di garda terdepan ketika sekutu kembali ke tanah air untuk lancarkan agresi ke II nya. Tanpa kenal takut, menghadapi kata maut dengan makna denotasi yg sebenarnya. Dengan gagah berani, hanya demi tanah kelahirannya, Indonesia.

Semangat perjuangan itu mengalir deras dalam darah pria itu, bukan dari golongan orang mampu, bayangkan saja, anak seorang pejuang suka rela, tentara pelajar? Bukan Jendral, punya apa dia? Tapi pria itu tak berhenti untuk terus berjuang mencari ilmu, walau sang ayah sudah melarang untuk sekolah karena tak ada biaya, pria itu tetap rela berjalan dari tanah lahirnya 15 KM menuju kota Solo hanya untuk demi bisa bersekolah disana.

Pernah saking semangatnya pria itu, hanya karena dy yakin dy pasti bisa meraih cita citanya, dy sampai rela ikut orang ke jakarta, ke ibu kota, hanya dengan rayuan bersekolah disana, diambilnya resiko itu, sungguh pria yang pemberani, dan saat itu, dy baru lulus SMP. Walau pun semesta berkata lain, di Jakarta, pria ini hanya dijadikan sebagai pembantu, dan layaknya sebuah lagu dangdut, janji itu palsu.

Memutuskan untuk kembali ke kampung, dengan sejuta penyesalan, pria itu kembali memupuk harapan untuk bersekolah. Dy tempel satu persatu mozaik mozaik mimpinya untuk bersekolah, hanya bersekolah, tidak terlalu mimpi tingginya, tapi begitu berat hal itu diraihnya. Dengan berani dy datangin rumah salah seorang kepala sekolah SMA di kota Solo, dy ceritakan semuanya, dengan penuh harap dy meminta kerendahan hatinya, dy hanya meminta untuk bersekolah. Bukan untuk meminta bayaran, tapi hanya untuk meminta sang kepala sekolah memohon ijinkan kepada sang ayah pria itu agar dy diperbolehkan untuk bersekolah, tanpa tau dari mana uang yang digunakan untuk mendaftar.

Akhirnya ijin pun di raih, tangis haru menetes dari pria itu, kulitnya yang hitam legam tak bisa menahan derasnya tangis bahagia yang keluar dari matanya, akhirnya dia bisa bersekolah. Rela tak dapatkan warisan sepeserpun, demi kesempatan untuk bersekolah, tidak gila harta, hanya minta ilmu, karena dia yakin, Allah akan mengangkat derajatnya kelak, nanti.

33 tahun sudah sejak peristiwa itu, Pria itu duduk bersama anak keduanya, hanya dengan batik seadanya, dengan tatapannya yang masih seperti dulu, masih seperti saat dia meyakinkan ayahnya untuk terus bisa bersekolah, melanjutkan hidup kalau kata dia, walau tak tau darimana uang guna membayar sekolahnya, dia hanya yakin Allah Maha Kaya. Diraihnya telepon seluler pemberian anak keduanya, menghubungi orang yang setiap malam dihubunginya, yang setiap malam selalu diingatkan untuk terus sholat, mengaji, dan ingat kepada Allah. Menghubungi anak pertamanya yang sedang diwisuda di altar kebesaran universitas itu, dengan bangga dy berujar, “kok aku melihat slempang ya di pundakmu”, anak pria itu hanya menjawab “alhamdulillah”, ditutupnya telpon, dan prosesipun berjalan sebagaimana mestinya.

Dengan senyum pria itu datangi anak pertamanya, tak jelas pria itu berkata apa, dy hanya bilang, “aku bangga punya anak seperti kamu”.

Semesta pun serasa terdiam mendengar ucapan itu, ucapan dari pria yang tanpa henti bermimpi untuk bisa bersekolah, hanya demi derajatnya bisa diangkat oleh Allah, dan kini Allah menjawab semua apa yang diharapkannya, bukan menjadi seorang yang jutawan, tapi hanya menjadi umat yang dikasihinya, dengan kebahagiaan ini.

Ya Allah, tempatkan pria itu di kasta tertinggimu, lindungilah dia, sayangi dia, seperti dia menyayangi anak-anaknya di waktu keciil, sayangi dy sama seperti saat dy begitu menyayangi ayahnya, bayar semua air mata yang mengalir ketika ayahnya yang meninggal, bayar keluh keringat yag menetes dari peluhnya ketika dy menggendong jenazah ibunya masuk ke liang lahat. Balas dengan kenikmatan Ya Allah, lindungi Pria ini. Angkat derajatnya, terima kasih Engkau ijinkan hamba bisa menjadi bagian dari pria ini, pria yang sehebat batosai, dan selembut pitung. Juara satu di seluruh galaksi, Bapak :)