Senin, 25 April 2011

Jawaban dari Pertamina atas Blok Madura :)

Pertamina Siap Kelola West Madura Offshore

Jakarta, 16 April 2011 – Komitmen Pertamina untuk mengelola West Madura Offshore (WMO) telah disampaikan kepada Pemerintah sejak 2 tahun lalu sebelum berakhirnya kontrak 6 Mei 2011, tetapi hingga saat ini belum ada keputusan pasti tentang pengelolaan blok tersebut. hal inilah yang menyebabkan terus menurunnya produksi dilapangan tersebut dari 19.000 barrel/hari menjadi hanya 14.000/hari. Pertamina juga telah menyiapkan sumber daya manusia untuk masa transisi pengelolaan WMO dan untuk pengembangan lapangan tersebut Pertamina menawarkan target perolehan produksi hingga 30.000 barrel/hari. Dari total alokasi belanja modal sektor hulu Rp. 28,4 trilyun, Pertamina telah mencadangkan alokasi untuk pengembangan WMO dengan skema pengelolaan 100%. Pengelolaan dan pengembangan WMO tidak jauh berbeda dengan konsep pengambangan yang dilakukan Pertamina untuk Lapangan Offshore North West Java (ONWJ) yang saat ini produksinya berhasil ditingkatkan dari 21.000 barrel per hari menjadi 30.000 barrel per hari minyak dan 200 juta kaki kubik (MMSCFD) gas pada saat ini.

Pertamina merupakan satu-satunya perusahaan minyak di Indonesia yang berhasil meningkatkan produksinya dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2010 produksi Pertamina mencapai 190,7 ribu barrel/hari minyak dan 1.458 juta kaki kubik gas per hari atau ekuivalen 443,5 ribu barrel oil ekuivalen.

Pada 2011, target produksi Pertamina 208 ribu barrel/hari minyak dan produksi 1.520 juta kaki kubik gas perhari atau ekuivalen 470,31 ribu barrel oil equivalen. Untuk tetap mempertahankan pertumbuhan produksi dan penambahan cadangan baru pada tahun 2011, Pertamina menargetkanmeliputi pengeboran eksplorasi 76 sumur dan 221 sumur pengembangan.

Pertamina mempunyai success story dalam meningkatkan produksi minyak di blok-blok yang telah diambil alih, misalnya di Blok Limau yang sebelumnya dikelola oleh Talisman saat ini produksinya meningkat dari 6000 barrel/hari menjadi 11.300 barrel/hari setelah diambil alih Pertamina. Demikian juga Blok Sanga sanga – Tarakan yang sebelumnya dikelola oleh Medco meningkat dari 4.300 barrel/hari menjadi 7.500 barrel/day, Blok Sukowati yang dikelola Pertamina dengan Petrochina meningkat dari 40.000 barrel/day menjadi 48.000 barrel/hari.

Pada 2011, Pertamina mengalokasikan belanja modal sebesar Rp. 37,1 Trilyun atau meningkat 86,4% dibandingkan prognosa 2010 sebesar Rp. 19,9 Trilyun. Belanja modal ini 76,4% atau sebesar Rp. 28,4 Trilyun akan dibelanjakan untuk sektor hulu dan 23,6% lainnya untuk pengembangan di sektor hilir. Untuk mencapai target tersebut Pertamina akan terus mempercepat transformasi yang sedang berjalan melalui peningkatan pertumbuhan cadangan dan produksi minyak, gas dan panasbumi di sektor hulu, meningkatkan added value di pengolahan dan lebih ekspansif di pemasaran produk-produk unggulan di sektor hilir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar